Menurut Brooks dan Emmert (Sukatma, 2004:105) ada lima tanda orang yang memiliki konsep diri negatif yaitu :
- Peka pada kritik, dalam artian orang tersebut sangat tidak tahan terhadap kritik yang diterimanya, dan mudah marah atau naik pitam. Orang yang peka terhadap kritik seringkali mempersepsikan kritik sebagai usaha untuk menjatuhkan dirinya. Ia menghindari dialog yang terbuka, dan bersikeras mempertahankan pendapatnya dengan berbagai justifikasi dan logika yang keliru.
- Responsive sekali terhadap pujian. Bagi orang yang seperti ini menganggap segala macam embel-embel yang menunjang harga dirinya menjadi pusat perhatiannya.
- Bersikap hiperkritis artinya selalu mengeluh, mencela, meremehkan apapun dan siapapun. Orang yang mempunyai sifat seperti ini tidak pandai dan tidak sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada kelebihan orang lain.
- Orang yang konsep dirinya negatif, cenderung merasa tidak disenangi orang lain. Ia merasa tidak diperhatikan. Karena itulah ia mereaksi orang lain sebagai musuh, sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan keakraban persahabatan. Ia tidak akan pernah mempersalahkan dirinya tetapi akan menganggap dirinya sebagai korban dari sistem sosial yang tidak beres.
- Orang yang konsep dirinya negatif, bersikap pesimis terhadap kompetisi seperti terungkap dalam keengganannya untuk bersaing dengan oranf lain dalam membuat prestasi. Ia akan menganggap tidak akan berdaya melawan persaingan yang merugikan dirinya sendiri.
Sebaliknya, orang yang memiliki konsep diri positif ditandai dengan lima hal,yaitu :
- Ia yakin akan kemampuannya mengatasi masalah
- Ia merasa setara dengan orang lain
- Ia menerima pujian tanpa rasa malu
- Ia menyadari, bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat
- Ia mampu memperbaiki dirinya sendiri karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya (Sukatma, 2004 : 105)
No comments:
Post a Comment