Berdasarkan keputusan yang akan diambil dalam pengukuran, maka tes psikologi mempunyai fungsi sebagai berikut:
- Fungsi seleksi
- Fungsi Klasifikasi
- Fungsi deskripsi
- Mengevaluasi suatu treatment
- Menguji suatu hipotesis
Tes psikologi berfungsi sebagai seleksi jika digunakan untuk memilih individu-individu yang cocok/sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan misalnya tes masuk suatu lembaga pendidikan atau tes seleksi jabatan tertentu. Berdasarkan hasil-hasil tes psikologis yang dilakukan, pimpinan lembaga dapat memutuskan calon -calon pelamar yang dapat diterima dan menolak calon-calon lainnya.
Yaitu mengelompokkan individu-individu dalam kelompok sejenis. Misalnya mengelompokkan siswa yang mempunyai masalah sejenis, sehingga dapat diberi bantuan yang sesuai dengan masalahnya. Atau mengelompokkan siswa ke dalam program khusus tertentu.
Tes ini berfungsi untuk menjelaskan profil seseorang, baik kepribadian, tingkah laku, kemampuan, minat dan bakat dan sebagainya
Tes psikologi digunakan juga untuk mengevaluasi suatu treatment/tindakan yang telah dilakukan terhadap seseorang atau sekelompok individu. Ini untuk mengevaluasi sampai tingkat mana keberhasilan treatment yang sudah diberikan. Evaluasi ini sangat membantu untuk meneruskan tindakan selanjutnya yang akan diambil.
Tes psikologi juga bisa digunakan menguji sebuah hipotesis dan asumsi yang ada. Ini dikarenakan, bahwa tes psikologi terbuat/disusun dari sejumlah penelitian yang ilmiah sebelumnya. Contoh penggunaan tes psikologi untuk menguji hipotesis ini seperti membandingkan hasil eksperimen yang sudah didapatkan dengan tes psikologi yang sudah dibakukan. Jadi hasilnya dapat di compare (membandingkan), ataupun tes psikologi bisa langsung menguji hipotesis dengan menurunkan indikator-indikator dari tes psikologi yang baku.
No comments:
Post a Comment